Selasa, 08 Mei 2012

Mereka yang Menginspirasi Saya

Saya adalah orang yang sangat mengagumi kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Bagi saya, semua manusia di muka bumi ini tuh gak ada yang buruk. Semua pasti punya sisi baik dan sisi negatif. Tapi, kalau kita ingin maju, kita harus selalu mencontoh sifat-sifat baik yang dimiliki oleh orang-orang di sekitar kita, terlepas dari mereka itu orang jahat atau apapun.

Berikut adalah orang-orang yang menginspirasi saya :


1. Nabi Muhammad SAW
Bagi saya, nabi Muhammad adalah idola saya yang begitu saya cintai. Saya sangat takjub akan kepribadian beliau. Seluruh sikap beliau patut kita teladani. Tidak ada satupun dari sikap beliau yang tidak layak untuk dicontoh. Makanya, beliau itu disebut sebagai manusia yang sempurna. Sungguh sempurna.
Satu hal yang paling aku kagumi dari beliau, yaitu sifat pantang menyerahnya.
Di saat beliau harus terpuruk, beliau selalu percaya bahwa Allah ada di sisinya. Beliau selalu berlindung dibawah kebesaran Allah saat beliau bangkit dan terjatuh.
Semoga saya juga bisa seperti beliau, meskipun saya manusia yang sangat teramat jauh, sangat jauh dari sempurna, tapi saya akan terus berusaha untuk setidaknya meneladani sikap sikap beliau.

2. Avicenna (Ibnu Sina)
Sosok hebat ini sungguh membuat saya tercengang. Beliau semasa hidupnya mengarang lebih dari 450 buku berkenaan kedokteran dan filosofi. Satu hal yang membuat saya kagum, beliau tidak hanya bergelut pada dunia medis, bahkan bidang filosofi pun dirambah olehnya.
Itu membuat saya terpacu untuk menekuni hobi saya di luar bidang ilmu yang saya geluti. Ya, hobi saya berkenaan dengan seni. Seni apapun. Mulai dari menulis, hingga menyanyi. Makanya, saya bercita-cita suatu saat bisa menelurkan buku seperti Ibnu Sina, tentang kedokteran, tapi juga ada yang berkenaan tentang seni.

3. Soeharto
Bagi sebagian orang, beliau dianggap terlalu diktator. Bahkan dengan munculnya istilah 'keluarga Cendana' menjadikan kesan pemerintahan atas nama 'genetika' muncul saat orde kepemimpinan beliau.
Tapi bagi saya, itu wajar kok. Namanya juga manusia. Pasti ada sisi negatifnya. Setidaknya ada satu hal positif yang bisa saya ambil dari jaman kepemimpinan beliau, yaitu : "KEMAJUAN".
Beliau itu berani bertindak. Beliau itu berani berinovasi. Beliau itu berani menyingkirkan yang memang salah.
Jakarta jadi sebagus sekarang juga gak terlepas dari kerja keras beliau.
Lalu, program PELITA? Itu juga hasil kerja keras beliau.
Bahkan, beliau juga peduli pada seni budaya, buktinya patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, itu khan dibangun atas usul beliau. Dan akhirnya sekarang terbengkalai ketika beliau sudah tidak menjabat lagi.
Hal-hal positif itulah harusnya kita jadikan contoh. Artinya, kalau kita ingin melakukan sebuah perubahan, pasti ada yang harus dikorbankan, sampai citra diri pun kadang harus dikorbankan.
Kamu mau berubah atau tidak? Mau maju atau tidak?
Jangan mengeluh, teruslah berjuang, bangun perubahan itu.


4. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH
Saya begitu salut sama Bu Endang. Teringat beberapa bulan lalu, saat itu saya membaca sebuah headline news di salah satu warta lokal, bunyinya : "Menteri Kesehatan Terdiagnosa Kanker Paru-Paru".
Orang-orang di sekita saya (yang masih awam), banyak yang berpikir miring, bahkan ada salah satu dari mereka yang berkata pada saya : "Kok menteri kesehatan yang notabene orang paling ngerti tentang kesehatan malah terserang kanker?"
Saya sungguh begitu sedih mendengar kabar itu. Tapi saya lebih sedih lagi mendengar anggapan miring dari orang awam. Baiklah, saya ingin menjelaskan, bahwa yang namanya kanker itu disebabkan oleh banyak faktor. Tidak ada yang pernah tahu apa faktor pastinya. Karena kanker itu disebabkan oleh multifaktorial.
Mulai dari faktor genetika, sampai faktor lingkungan pun ikut berperan. Jadi, orang yang sangat menjaga kesehatannya pun bisa terserang kanker.
Hal yang paling saya kagumi dari Bu Endang adalah kegigihannya. Bayangkan, beliau sakit, tapi masih bisa melakukan pekerjaannya sebagai menteri. Bahkan, semua tentang kesehatannya baru terkuak setelah kanker-nya mencapai stadium 4. Sungguh begitu gigihnya Bu Endang.
Selain itu, Bu Endang juga bukan orang yang haus akan jabatan. Meskipun dirinya sudah menjadi menteri, tapi beliau tidak segan segan melepas jabatannya ketika ia sudah merasa tidak mampu lagi menjabat. Tidak semua para pejabat dan petinggi negara bisa melakukan hal itu. Bayangkan, bahkan banyak kok para pejabat yang rela menghalalkan segala cara demi yang namanya sebuah 'Jabatan'. Dan Bu Endang telah menunjukkan, bahwa dirinya berbeda. Bu Endang, sungguh mulia. Selamat Jalan Bu Endang, semoga Bu Endang bisa tenang di sisi Yang Maha Kuasa.


5. Semua Guru Guru, Dosen Dosen, dan Dokter Dokter yang Telah Memberi Ilmu Pada Saya
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saya sangat beterima kasih pada seluruh guru guru saya. Bahkan saya masih ingat nama-nama dari seluruh guru-guru yang pernah mengajar saya.
Hingga sekarang saya kuliah di FK UNLAM, saya sangat bersyukur pada Allah yang telah memberikan dosen dosen dan dokter-dokter yang telah berbaik hati untuk memberikan ilmunya pada kami (para mahasiswa). Terima kasih Pak, Bu, Dok, karena kalian semua lah saya jadi bisa menjadi seperti sekarang. Meski saya saat ini cuma seorang mahasiswa biasa, dan belum menjadi apa-apa, tapi karena kalian semua lah saya bisa ada di posisi mahasiswa seperti sekarang ini.


6. Seorang Dokter yang Begitu Saya Kagumi
Sejak kecil, saya tumbuh menjadi anak yang sakit-sakitan. Hannpir setiap bulan saya selalu saja sakit. Akhirnya saya selalu dibawa ke dokter. Dan saya selalu dibawa ke dokter yang sama.
Dokter itu begitu ramah, begitu sabar dalam menangani saya serta anak-anak lainnya yang sedang sakit. Saya begitu kagum padanya. Hingga sekarang saya kuliah, dan beliau menjadi salah satu dosen saya, kekaguman saya pada beliau tidak pernah hilang. Sosoknya begitu disiplin. Bahkan beliau sering mengorbankan jam istirahatnya demi mengobati pasiennya yang begitu banyak. Makanya, ketika ada mahasiswanya yang tertidur saat kuliah, beliau marah. Bayangkan, beliau saja yang waktu tidurnya sangat kurang, masih bisa ngajar mahasiswa dengan begitu semangat dan fit. Harusnya mahasiswa yang notabene lebih banyak waktu istirahatnya, harus bisa juga menunjukkan semangat yang sama, jangan malah tertidur di kelas.
Maafkan kami dok, maafkan kami para mahasiswamu yang terkadang kurang disiplin dan bahkan ada beberapa di antara kami (dan kadang juga saya) yang tetidur saat kuliah.

"Itulah orang orang yang selama ini menginspirasi saya. Semoga saya bisa memiliki sifat-sifat positif yang dimiliki oleh mereka semua."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...