Foto diambil dari : sini |
Hemm, enak banget yaa makan steak, karih, gulai, ataupun olahan daging lainnya. Apalagi, masih dalam suasana Idul Adha, begini.
Okay, sebelumnya, saya mau ngucapin Selamat Idul Adha dulu nih buat para pembaca setia Dokter Muda Bercerita.
Nah, ada sebuah opini yang beredar luas di masyarakat, bahwa Makan Daging bikin Darah Tinggi. Apakah hal itu benar? Yuk, mari baca post ini sampai abis ya. Mari kita sama sama bahas secara ilmiah step by step.
Apa sih Darah Tinggi itu?
Menurut AHA (American Heart Association), darah tinggi (bahasa kerennya : Hipertensi) adalah suatu kondisi ketika kekuatan aliran darah dalam pembuluh darah kita terlalu tinggi.
Coba deh bayangkan, andai ada suatu pipa yang didalamnya mengalir air dengan kekuatan begitu tinggi, lama kelamaan si pipa bisa jebol dong. Sama kayak pembuluh darah, juga begitu.
Kekuatan aliran darah yang terlalu tinggi, jika dibiarkan dalam jangka lama, suatu saat akan menimbulkan masalah berupa rusaknya dinding pembuluh darah. Jika sampai pembuluh darah pecah apa yang terjadi? Maka terjadilah komplikasi dari Darah Tinggi itu sendiri.
Oh iya, jangan lupa. Ada pipa, ada air, tentu ada pompanya dong. Sama kayak darah kita. Darah kita mengalir dalam pembuluh darah, dan jantung berfungsi sebagai pompanya. Kalau tekanan darah tinggi, jantung juga bakal lama kelamaan akan kecapekan. Hingga, jantung pun akan jadi korban kelak.
Komplikasi Darah Tinggi
Nah, tadi kita sudah mengibaratkan pembuluh darah seperti pipa. Aliran darah seperti aliran air di dalamnya. Komplikasi darah tinggi, tentunya ya bisa diibaratkan seperti pipa yang jebol. Atau pompanya yang rusak karena mompa dengan kekuatan yang terus tinggi.
Contoh, kalo jebol pembuluh darah di otak? Jadinya stroke, karena pembuluh darah otak pecah.
Tapi, bisa juga ke organ lain, bikin gagal organ. Seperti ginjal dan jantung. Mekanismenya gak akan kita bahas disini yaa, nanti di lain kesempatan :)
Berapa Tekanan Darah Yang Normal?
Foto diambil dari : sini |
Tabel di atas adalah patokan tekanan darah normal berdasar kesepakatan AHA (American Heart Association). Coba deh lihat, ada kata And (DAN), dan ada kata Or (ATAU). Artinya apa?
Normal jika Sistolik kurang dari 120 DAN diastolik kurang dari 80. Kalo salah satu tidak terpenuhi, berarti gak bisa masuk golongan normal dong. Masuk ke kategori lain yaitu prehipertensi, hipertensi stage 1, stage 2, atau krisis hipertensi.
Apakah Makan Daging Membuat Darah Tinggi?
Sebelum masuk ke pembahasan itu. Ada baiknya kita tau dulu, kandungan apa sih dari suatu makanan yang bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Oke, jadi begini.
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menganjurkan kita untuk makan makanan yang rendah garam (natrium) dan tinggi kalium, karena dapat menurunkan tekanan darah. Nah, hal tersebut dikarenakan, kandungan natrium dalam makanan lah yang menjadi salah satu penyebab utama naiknya tekanan darah.
Selain Natrium, masih ada kandungan lain yang harus diperhatikan. Para Ilmuan dari NHLBI (National Heart, Lung, and Blood Institute) sepakat bahwa untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga tekanan darah tetap normal, maka makanan yang dimakan sehari hari harus mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan lemak total dalam KADAR yang RENDAH.
Mereka menekankan pada konsumsi rutin buah buahan, sayuran, dan susu yang bebas / rendah lemak. Yang tentunya, jenis makanan ini pasti banyak dibenci orang karena rasanya tidak seenak gulai kambing (hehee, I know it).
Kalau kita sudah tau bahwa Natrium, lemak jenuh, dan kolesterol menjadi biang keroknya, maka untuk menjawab apakah Daging bikin darah tinggi, tentunya kita harus tau kandungan gizi dalam daging itu.
Kandungan Gizi Daging Sapi (sumber : Wikipedia) |
Kandungan Gizi Daging Babi (sumber : Wikipedia) |
Kandungan Gizi Daging Ayam (sumber : Wikipedia) |
Kandungan Gizi Daging Kambing (sumber : Wikipedia) |
Mari perhatikan 4 tabel kandungan Gizi dari empat macam daging per 100 gram, di atas. Saya cuma bahas 4 daging hewan saja, karena daging hewan ini yang paling sering dimakan sehari hari.
Kandungan natrium dari Daging Sapi 72 mg, Daging Babi 62 mg, Daging Ayam 82 mg, dan Daging Kambing 86 mg. (Kandungan natrium paling tinggi pada Daging Kambing, dan paling rendah pada Daging Babi)
Kandungan kolesterol dari Daging Sapi 90 mg, Daging Babi 80 mg, Daging Ayam 88 mg, dan Daging Kambing 75 mg. (Kandungan kolesterol paling tinggi pada Daging Sapi, dan paling rendah pada Daging Kambing)
Kandungan lemak jenuh dari Daging Sapi 6 g, Daging Babi 5 g, Daging Ayam 3,8 g, dan Daging Kambing 0,9 g. (Kandungan lemak jenuh paling tinggi pada Daging Sapi, dan paling rendah pada Daging Kambing)
Kadungan lemak total dari Daging Sapi 15 g, Daging Babi 14 g, Daging Ayam 14 g, dan Daging Kambing 3 g. (Kandungan lemak total paling tinggi pada Daging Sapi, dan paling rendah pada Daging Kambing).
Setelah kita tahu berapa kadar Natrium, Kolesterol, Lemak Jenuh, dan Lemak Total dari keempat jenis daging itu, sekarang kita musti tahu, berapakah kadar yang tubuh kita butuhkan sehari agar tekanan darah kita tetap normal.
Standard Kebutuhan Gizi untuk mengontrol Tekanan Darah berdasar DASH Eating Plan (diambil dari Buku DASH Eating Plan halaman 5) |
Apakah
sebelumnya kamu pernah mendengar tentang DASH Eating Plan?
DASH
Eating Plan merupakan standard pola makan sehat yang telah ditetapkan oleh para
ilmuan NHLBI untuk mengontrol Tekanan Darah agar tetap dalam batas normal.
DASH
sendiri merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stoap Hypertension.
Banyak
penelitian telah membuktikan dengan menerapkan pola hidup berstandard DASH
Eating Plan, membawa dampak positif dalam menurunkan Tekanan Darah.
Oh
ya, sebelumnya, saya mau kasih bonus buat pembaca setia Dokter Muda Bercerita,
kamu bisa download gratis Buku DASH Eating Plan dengan klik link ini (terbitan April 2006) dan
edisi revisi terbarunya di link ini (terbitan Agustus 2015)
Nah,
sekarang kita lanjutkan pembahasan kita
Kalau kamu liat
tabel di atas, ternyata kebutuhan Natrium (sodium) kita dalam sehari adalah
2300 mg. Sedangkan untuk menurunkan tekanan darah lebih baik lagi, kita cukup
butuh natrium 1500 mg dan kolesterol 150 mg saja dalam sehari.
Jika
kita lihat kembali kandungan natrium dalam daging yang sudah kita bahas panjang
lebar di atas. Ternyata, dalam 100 gram daging, rata rata kandungan natrium dan
kolesterolnya kurang dari 100 mg.
Lalu, kenapa banyak anggapan bahwa Daging Dapat Meningkatkan Tekanan Darah?
Kita
tidak boleh melupakan satu hal. Setiap makanan yang kita makan, pasti sudah
melalui proses pengolahan dengan berbagai macam bumbu. Dan seperti lagunya
Inul, "bagai sayur tanpa garam, kurang sedap, kurang enak". Begitulah
kenyataan sehari hari.
Banyak
loh dari kita, yang masak dengan takaran garam dan MSG yang membabi buta.
Bahkan, ada juga saya lihat, tak jarang di warung makan, orang masih
menambahkan garam meja di piringnya, karena merasa makanan itu kurang berasa.
Bumbu
masakan tersebut lah, menjadi salah satu pemegang peranan penting dalam
meningkatkan kadar natrium (sodium) dari makanan yang kita makan, termasuk
Daging.
Kandungan Natrium (sodium) dalam MSG salah satu merek |
Coba
lihat, MSG salah satu merk, ternyata kandungan Natriumnya 125 mg tiap 1/4
sendoknya. Jumlah yang cukup besar lo. Itu baru 1/4 sendok, silakan anda hitung
sendiri jika di masakan anda terdapat 1 sendok bahkan sampai 2 sendok MSG. Jadi
berapa totalnya.
Kandungan Gizi per 100 g Garam Dapur (sumber : Wikipedia) |
Bagaimana
dengan kandung natrium dalam Garam Dapur?
Ternyata,
tiap 100 g Garam, mengandung 38.758 mg Natrium. Wow, sangat besar sekali.
Kalau
boleh jujur jujuran nih, coba hitung deh berapa gram Garam yang Anda taburkan
di masakan Anda setiap hari? Yakin deh, pasti jumlahnya cukup banyak, karena
jika tidak, pasti masakan itu akan sangat terasa hambar.
Apalagi
kalo yang dimasak adalah daging. Hemm, kuahnya itu lo, pasti banyak deh garam
sama MSG-nya, supaya rasanya lebih nampol.
Jadi Yang Bikin Natriumnya Tinggi itu Bumbunya?
Ya
bisa dibilang begitu. Kalo Anda makan Daging tanpa bumbu sama sekali, cuma
direbus saja dengan air tak berbumbu, dan disajikan langsung. Ya kadar
natriumnya kurang dari 100 mg per 100 gram daging yang anda makan. Tapi, Anda
pasti makan daging yang sudah berbumbu kan?
Ya
iyalah, kalo gak berbumbu pasti gak enak. Dan bumbu yang ditaburkan supaya
sensasi gurihnya meresap ke daging, itu pasti kadarnya bukan main loh.
Oke,
kita ambil contoh masakan lain, yang murni mengandalkan bumbu, yaitu Pizza.
Kandung Gizi per 100 g Pizza (sumber : Wikipedia) |
Coba
lihat, 100 gram Pizza mengandung Natrium 598 mg.
100
gram Pizza itu, menurut Tabel dari salah satu Brand Pizza Ternama, setara
dengan 1/8 potong dari Pizza Ukuran Medium. Kalau kamu mau lebih rinci lagi
ngeliat tabel kandungan pizza-nya, bisa klik disini
Kenapa
sih jadi bahas Pizza? Karena, Pizza diolah dengan bermacam bumbu sampai terasa
enak.
Artinya, bumbu itu berpengaruh sekali dalam menentukan kadar natriumnya.
Jadi, 598 mg natrium dalam 100 g pizza, itu sumbernya dari bumbu-bumbunya.
Maka,
jangan heran, begitu pula Daging yang Anda Makan.
Harusnya, daging
tanpa bumbu, kadar natriumnya per 100 g tidak lebih dari 100 mg. Tapi dengan
diolah sedemikian rupa, hingga anda santap dengan begitu enak, kadar natriumnya
jadi berbeda.
Pesan Untuk Kita Semua
Makanan
yang rasanya hambar, ternyata lebih sehat loh. Tapi ya gak enak dimakan, hehee
:)
Tapi memang kalo kita boleh jujur, segalanya
yang enak di lidah, rata rata bikin penyakit.
Tapi yang gak
enak di lidah, justru rata rata menyehatkan.
Jangan
lupa, natrium yang kita makan itu gak cuma bersumber dari daging saja loh.
Bahkan nasi, sayur, buah, juga mengandung natrium.
Sehingga, jika
dalam masakan daging saja natriumnya sudah terlalu tinggi, maka ketika
bercampur dengan nasi, buah dan sayur, makin tinggi lagi natrium yang masuk ke
tubuh.
Bukan berarti
lalu anda hanya makan daging, dan menghindari nasi buah sayur. Tapi sebaliknya,
hindarilah makanan olahan yang tinggi natrium, beralih lah ke buah dan sayur
yang lebih sehat dan alami.
Terapkan
lah pola makan berstandard DASH Eating Plan (link bukunya sudah ada di atas ya,
buruan download dan praktekkan).
Mari
sampaikan dan share post ini, ke teman teman Anda, biar kita sama sama
menyehatkan Bangsa Ini.
Salam
Sehat :)
Nice article doc
BalasHapusSedikit saran dok, mungkin bisa dimasukkan usual serving size dan perkiraan ukurannya per 100g sehingga bs lebih aplikatif. Insya Allah klo dokter berkenan bisa saya bantu carikan nanti saya postkan di komentar slnjutnua di page ini.
Keep writing and thx before doc ;)
Terima kasih atas sarannya mas, :)
HapusSangat membangun sekali
Silakan ditambahkan di kolom komentar, saya akan sangat senang sekali, mari kita saling melengkapi informasi artikel ini :)
Blumenthal et al found that in overweight or obese patients with high BP, adding exercise and weight loss to the DASH diet resulted in even larger reductions in BP and cardiovascular biomarkers of risk.[68] The trial showed that after 4 months, clinic-measured BP was reduced by 16.1/9.9 mm Hg in patients in the DASH-plus-weight management group; by 11.2/7.5 mm Hg in the DASH-alone group; and by 3.4/3.8 mm Hg in a control group eating a usual diet. Compared with DASH alone, DASH plus weight management also resulted in greater improvement in pulse wave velocity, baroreflex sensitivity, and left ventricular mass.[68]
BalasHapusMungkin bisa juga untuk alasan manajemen BBnya dok, hehe